Perbedaan Sistem Terdistribusi dengan Sistem Operasi Terdistribusi

A. Sistem Terdistribusi/Sistem Tersebar

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area Network ataupun melalui Wide Area Network. Prosesor dalam sistem terdistribusi bervariasi, dapat berupa small microprocessor, workstation, minicomputer, dan lain sebagainya. Berikut adalah ilustrasi struktur sistem terdistribusi:


Karakteristik sistem terdistribusi adalah sebagai berikut:
1. Concurrency of components. Pengaksesan suatu komponen/sumber daya (segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer, meliputi H/W dan S/W) secara bersamaan. Contoh: Beberapa pemakai browser mengakses halaman web secara bersamaan
2. No global clock. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh pada pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk ke critical session.
3. Independent failures of components. Setiap komponen/perangkat dapat mengalami kegagalan namun komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik.


Ada empat alasan utama untuk membangun sistem terdistribusi, yaitu:
1. Resource Sharing (sharing sumberdaya)
2. Computation Speedup (mempercepat proses komputasi)
3. Reliability (kemudahan)
4. Communication. (komunikasi)


Tantangan-tantangan yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem terdistribusi:
1. Keheterogenan perangkat/multiplisitas perangkat.
2. Keterbukaan.
3. Keamanan
4. Penangan kegagalan.
5. Concurrency of components
6. Transparansi


B. Sistem Operasi Terdistribusi/Sistem Operasi Tersebar

Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:

1. file system
2. name space
3. Waktu pengolahan
4. Keamanan
5. Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan perangakat keras.

Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic mail messages, windows).

Dalam sistem operasi terdistribusi, user mengakses sumber daya jarak jauh (remote resources) sama halnya dengan mengakses sumber daya lokal (local resources). Migrasi data dan proses dari satu situs ke situs yang lain dikontrol oleh sistem operasi terdistribusi.

Berikut ini adalah fitur-fitur yang didukung oleh sistem operasi terdistribusi:

1. Data Migration
2. Computation Migration.
3. Process Migration.

Contoh system operasi terdistribusi :

1. Chorus (Sun Microsystems)
2. GLUnix (University of California, Berkeley)
3. Spring System (Sun)


C. Rangkuman

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock. Setiap prosesornya memiliki memori lokal tersendiri dan berkomunikasi satu sama lain melalui jaringan komunikasi, seperti LAN atau WAN. Secara umum, topologi jaringan ada dua macam, yaitu fully connected network dan partially connected network yang terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu tree-structured network, star network, dan ring network. Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan.Keuntungan dari sistem terdistribusi adalah memberikan akses bagi pengguna untuk dapat mengembangkan sumber daya sistem, peningkatan kecepatan komputasi, dan meningkatkan availibilitas atau ketersediaan dan reliabilitas data. Sebuah sistem terdistribusi harus menyediakan mekanisme sinkronisasi proses dan komunikasi, agar terhindar dari deadlock serta dapat mengatasi failure yang tidak muncul dalam sistem terpusat. 


sumber

0 komentar: